Pesawat Tempur Indonesia F-16

Daftar Pesawat Tempur Milik Negara Indonesia 2022

Pesawat Tempur Indonesia Tercanggih

Tahukah Anda bahwa kekuatan militer suatu negara dapat dilihat dari angkatan lautnya? Kini menghadirkan daftar pegulat Indonesia. Daftar jet tempur Indonesia tidak termasuk pesawat tempur Dassault Rafale. Kemhan RI telah memesan 42 unit Dassault Rafale dari Perancis, dengan 30 varian single seat dan 12 varian two seat.

Kementerian Pertahanan RI telah menandatangani kesepakatan dengan Perancis untuk pembelian 6 pesawat tempur pertama pada awal Februari 2022. 6 pesawat akan masuk ke Indonesia dalam waktu 4,5 tahun atau 56 bulan. Pada 10 Februari 2022, tidak hanya Dassault Rafale Prancis, tetapi juga Departemen Luar Negeri AS menyetujui proposal Indonesia untuk membeli 36 pesawat tempur F-15ID.

Dengan sejarah panjang sejak masa kolonial, Indonesia terus berupaya meningkatkan kekuatan militernya. Menurut daftar pesawat tempur Indonesia yang dipublikasikan di situs World Directory of Modern Military Aircraft (WDMA), pada Selasa (09/08/2022) terdapat 280 pesawat yang aktif digunakan TNI AU selain 445 pesawat milik TNI AU.

WDMA kemudian mendaftarkan 280 pesawat tempur yang aktif digunakan di Indonesia, termasuk 65 pesawat tempur, 15 pesawat tempur antipesawat, 28 helikopter, 46 helikopter, 28 helikopter, 15 pesawat tempur, 120 pesawat latih, 1 tanker dan 5 jet pribadi pesawat operasional.

Bae Hawk

Daftar pertama pegulat Indonesia adalah Bae Hawk. Petarung yang sangat terlatih ini dapat bekerja sebagai petarung ringan. Pesawat tempur Bae Hawk buatan Inggris ini diproduksi oleh British Aerospace pada tahun 1977.

Pesawat tempur asal Indonesia ini melaju dengan kecepatan 1.028 km/jam dengan ketinggian maksimal 13,5 km. Indonesia memiliki tiga seri pesawat yaitu seri 50, 100 dan 200.

Angkatan Udara Indonesia awalnya menggunakan seri Hawk MK-53 yang merupakan versi ekspor Indonesia dari seri Hawk-50. Indonesia membeli jet tempur tersebut antara tahun 1980 dan 1984 sebanyak 20 unit.

Pada tahun 1997, Indonesia mengimpor pesawat seri Hawk 100 dan 200 dengan nomor seri 9, sehingga Indonesia menamakannya 109 dan 209. Yang membedakan adalah jenis tempat duduknya. Seri 109 memiliki dua kursi sedangkan seri 209 memiliki satu kursi.

Pesawat tempur Indonesia ini juga bisa dilengkapi dengan senjata tambahan seperti misil dan berbagai jenis bom. Hingga saat ini, Indonesia masih menggunakan pesawat seri Hawk 109 dan 209.

Seri MK-3 Hawk sudah tidak beroperasi sejak 2015. Pesawat tempur Indonesia ini berpangkalan di TNI AU 1 Pontianak, serta TNI AU 12 di Pekanbaru.

Baca Juga : Pesawat Tempur Negara Rusia Yang Sangat Mematikan 2022

F16 Fighting Falcon

Pesawat Tempur Indonesia F-16

Berikutnya dalam daftar petarung Indonesia adalah F16 Fighting Falcon. Pesawat Amerika ini awalnya diproduksi oleh General Dynamics. Pada tahun 1993, Lockheed Martin membeli pesawat F16.

Indonesia telah menggunakan pesawat ini dengan kecepatan 2.120 km/jam dan ketinggian maksimum 15 km sejak tahun 1989. Indonesia memiliki 12 pesawat. Namun banyak faktor yang membuat jumlah jet tempur di Indonesia hanya 8 buah. Hal-hal yang terlibat, seperti kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan. Pada tahun 2012, Indonesia menerima sumbangan 24 pesawat tersebut dari bekas Angkatan Udara AS. Meskipun ada subsidi, Indonesia menghabiskan $750 juta untuk biaya renovasi. Proses pengadaan itu kemudian diberi nama proyek Paz Bima Sena 2.

F16 Fighting Falcon telah ditambahkan ke dalam daftar jet tempur Indonesia. Jet tempur ini merupakan pesawat serbaguna yang mampu melakukan serangan udara dan darat. Pesawat ini dikirim ke Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.

Berikutnya dalam daftar jet tempur Indonesia yang digunakan TNI AU adalah T-50 I, masih serupa dengan Hawk yang merupakan pesawat latih lanjutan yang digunakan untuk pesawat tempur ringan. Pesawat tempur Indonesia ini, T50 I Golden Eagle, dirancang oleh Korean Aerospace Industries bekerja sama dengan Lockheed Martin pada akhir 1990-an.

Spread the love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *